#DEMI_KURSI_NIKMAT#
Celoteh : Muchtiar Mukti 

Negeri ku menjelang pesta
Riuh riang para pemburu kekuasaan
Panaskan telinga dan suasana
Kotorkan dinding, pohon di tepian jalan
Promosikan diri bersih penuh kejujuran

Demi meraih posisi di inginkan
Berbagai cara pasti dilaksanakan
Agar terwujud impian dan harapan
Berdalih untuk kebersamaan rakyat
Duduki kursi panas penuh nikmat

Tebar janji disana sini
Untuk mencari simpati
Mendukung mereka terusung
Hingga rakyat menjadi bingung
Tentukan pilihan suara hati

Sang penguasa saat ini
Masanya akan segera terhenti
Dulu dipilih di puja bagai dewa
Kini ada cacian penuh rasa kebencian
Serupa habis manis sepah terbuang

Demokrasi telah banyak ternodai

02 Desember 2023

Postingan populer dari blog ini

#GRESAN_KOPI_HITAM

#KERINDUAN_KOPI_MALAM# Celoteh Muchtiar Mukti  Berusaha menekan sebuah rasa Terlalu besar hasrat membara Nafsu telah terikat rasa cinta Selalu ingin berdua sepanjang masa Sedari pagi hingga kembali malam Hanya suara dan bayang bayang Meredam gejolak dari kerinduan Tak rela jarak selalu memisahkan Seringnya doa ku panjatkan Walau sekedar mimpi ku dapatkan Setidaknya semua ringan ku rasakan Rindupun tak lagi menjadi beban  Dan kini saat ku nikmati kopi Hangatnya meresap di badan Menentramkan hati dan pikiran Meyakinkan diri akan kepastian Akan saatnya rindu terlampiaskan 12-09-2023, peninggaran
Baca selengkapnya
#KOPI_MEMBUNGKUS_KERINDUAN# Celoteh Muchtiar Mukti  Selalu saja aku tak mampu Membungkus rasa rindu Jejak kebersamaan kita Tak bisa luput dan lupa Acap kali ku racik segelas kopi Bayang wajahnya menghampiri Melodi memori di benak menari Tak kuasa hasrat ingin menjumpai Hati bersenandung kerinduan Ingin ada bersama sang pujaan Agar musnah rasa kesendirian Bukan hadir hanya dalam angan Akankah ku raih impian Angan menjadi kenyataan  Jakarta, 10 Desember 2023
Baca selengkapnya

#KOPI_MALAM#

#KOPI_HIASAN_RINDU# Celoteh Muchtiar Mukti  Aku melangkah didalam kegelapan Mencari kedai kopi di sisi jalan  Tempat dimana mereka semua Membuang letih, menghangatkan badan Bagiku bukan sekedar penyuka Bersama kopi ku larutkan semuanya Berharap rindu turut teraduk Meredam dan mengendapkan keinginan  Seraya ku baca puisi tentang cinta Goresan dari mereka sang pujangga Setiap syair terbaca hingga akhir Memunculkan tanya dalam pikir  Di mana rinduku berlabuh?? Tak pernah ku tau hangat dekapan mu Sampai kini aku masih terus menunggu Mungkinkah rinduku hanya hiasan semu? Jakarta, 27-09-2023
Baca selengkapnya